Di negara-negara yang sepakbolanya sudah maju, adanya para legiun asing sudah barang tentu menyemarakkan kompetisi lokal di sana. Bahkan klub-klub besar Eropa khususnya tak sungkan mengeluarkan biaya besar untuk menarik pemain impor dengan harapan tentu timnya juara.
Tapi sebaliknya di Indonesia, kehadiran pemain asing yang awalnya menambah warna dalam kompetisi lokal lambat laun malah jadi duri dalam daging. Dengan kuota lima pemain asing, tiga Non-Asia dan dua Asia, seperti sekarang, keberadaan pemain macam Christian Gonzales, Abanda Herman, Julio Lopez atau Zah Rahan serta masih banyak yang lain malah membuat pemain lokal khususnya para tenaga muda kesulitan mendapat tempat di tim.
Malah tak jarang para 'alien' itu memberi contoh buruk bagi para pemain lokal dengan tingkah laku mereka. Akibatnya regenerasi pemain timnas pun menjadi terhambat dan ujung-ujungnya prestasi 'Tim Merah Putih' tak bisa berkembang karena pemain yang dipanggil ya itu-itu saja.
Wacana untuk mengurangi atau bahkan meniadakan keberadaan pemain asing pun mulai dikemukan oleh PSSI dalam kongres yang digelar di Grand Hyatt Hotel Bandung 15-17 Januari ini. Dan hal itu disampaikan oleh PT Liga Indonesia selaku administrator kompetisi ISL dan Divisi Utama.
"Jangan sampai nanti dalam kongres PSSI membuat keputusan sporadis yaitu dengan memulangkan pemain asing yang sudah dua tahun bermain di ISL. Mestinya hal ini kan berlaku hanya di Divisi Utama saja," ungkap CEO PT Liga Joko Driyono kepada wartawan.
Dinilai Joko, klub-klub saat ini sudah lebih selektif dalam memilih pemain asing yang mereka inginkan agar nantinya tak merugikan klub itu sendiri. Dan ia pun memilih ikut saja dengan keputusan yang bakal ditelurkan oleh PSSI nanti.
"Saya rasa klub-klub sekarang sudah lebih rasional soal pemain asing, mereka juga lebih selektif dalam memilih. Tapi PT Liga mengikuti saja apa pun keputusan PSSI dalam kongres nanti," tukasnya.
Sementara itu Ketum PSSI Nurdin Halid mengatakan kalau soal pemain asing termasuk dalam agenda kongres ini. Namun, ia lebih memilih untuk bersikap bijak dengan menyerahkan kepada klub soal kebutuhan akan pemain asing.
"Pemain asing kan merupakan bagian dari kompetisi dan itu akan kami bahas dalam kongres ini. Namun dalam hal ini PSSI hanya memberi ruang kepada klub memakai penuh kuota pemain asingnya, Namun soal dipakai semua atau tidak itu kan tergantung klub," tutur Nurdin.
www.beritabola.com
0 komentar:
Posting Komentar